Jumat, 21 April 2023

Ibuk'ku, Idul fitri, dan Jakarta

Tulisan ini kupersembahkan untuk mengungkapkan rasa kangenku yang dalam kepada ibuk'ku terkasih. Dan sayangku. Karena aku sudah tidak bisa lagi mengekspresikan rasa cinta ini kepada beliau. Ibuk'ku sudah berpulang tahuan 2010 silam. Dan malam ini adalah malam takbiran yang selalu penuh kenangan bersama beliau tercinta. Ketika itu tahun 2001, dimana aku menginjakkan kaki di Jakarta untuk bekerja. Waktu itu aku bertekad untuk membahagiakan ibuk'ku terkasih. Ibu yang seumur hidupnya hanya rumah, sekolah karena beliau guru, dan sesekali arisan kerabat/trah. Ibuk'ku tidak terlalu suka bergaul dan bersosialita dengan ibu-ibu komplek. Dibuka dengan lebaran Desember 2001 dan aku dapat THR. Oh Tuhan..... THR. Dengan semangat aku membelikan ibu ticket dengan Tasaka ke Jakarta. Tasaka guess.... Ticket mahal yang mungkin ibuku sendiri tidak akan mau mengeluarkan uang untuk beli ticket seharga itu.... Awalnya ibuk'ku menolak ke Jakarta. "Ibuk di rumah saja dik..." Aku bujuk sedemikian rupa dan akhirnya ibu bersedia ke Jakarta bersama mbakku. Aku bahagiakan ibukku dengan kereta, tidur di kostku di percetakan negara, jalan-jalan keliling dari mall ke mall, dan ketemu saudara di Jakarta yang ibu hanya bertemu dengan mereka saat perkawinannya dulu, saat mbah meninggal..... Mata berbinar melihat Jakarta, melihat megahnya Jakarta, banyaknya mobil, besarnya mall, kuliner dari satu tempat ke tempat lainnya, dan ke Gereja Theresia membuat ibuku bersemangat...... Sesuatu yang juga kulihat saat aku kelar pendadaran S1. Bahkan ketika naik kereta Tasaka ibuk'ku yang sederhana itu serasa naik kelas. "Kita gak ekonomi lagi ya dik... benar-benar beda ya dik kelas menengah itu" Ya jaman ini Pak Johan belum masuk KAI ibuk.... Jadi ekonomi memang mengerikan sekali. Setiap lebaran ibu harus ke Jakarta, melawan arus mudik, untuk merasakan anaknya yang sudah bekerja ini.... anaknya yang mulai kontrak di rumah susun lalu rumah di gang brombrek Utan Kayu Selatan.... lalu kemudian beli rumah di The Address.... Ibuk'ku mengenal Jakarta lebih baik bersamaku, Jakarta yang lebih enjoy, Jakarta yang bisa Beliau nikmati dan tidak perlu merepotkan keluarga. Mengenang Ibukku malam ini membuatku sadar bahwa banyak pekerjaanku dan tanggungjawabku bahkan mimpiku sendiri yang belum terwujud. Yakni rumah.... mengenapi rumah Tarakanita Jogya dan Rumah The Address @Cibubur. Ibu senang dan bersyukur aku punya rumah.... sesuatu yang tidak bisa beliau beli karena banyaknya yang harus dipenuhi oleh beliau. Keluarganya, adik2nya dulu. Dan ketika menikah, Ibuk menggunakan uanganya untuk memenuhi kehidupan anak-anaknya, membantu adiknya, dan keluarga besarnya. Ya rumah bapak rumah ibu juga.... hanya ibu gak ada alokasi uangnya. Mengenang ibu, aku kadangkala merasa bersalah karena seperti mematikan semangatnya.... aku tidak bisa bagi di sini..... Tapi doakan aku ibuk tersayang... doakan ya. Mari kita merayakan dalam kebahagian ini ibuk'ku...

Selasa, 12 April 2011

"Kuasa yang Meneguhkan" Lagu tentang kesadaran tes HIV/Seks Aman



Kekek dan MT VCT Indoensia bantu terjemaskan dalam bahasa Indonesia: Thanks to nasrun AIDS INA